Rabu, 12 Agustus 2009

MELAKUKAN PERAWATAN PERIERAL

1.Menyiapkan Perawatan Periperal

Periferal komputer merupakan peralatan pendukung dari sebuah PC. Pada umumnya periferal dapat meliputi keyboard, mouse, monitor, dan printer. Pada umumnya periferal mengalami masalah yang disebabkan karena debu, percikan air, dan kotoran. Untuk membersihkannya dapat digunakan peralatan dan bahan yang sederhana seperti :


• Kuas

• Penyedot debu mini

• Kain kering atau tisu

• Cairan pembersih / cleaner




2. Melakukan Perawatan Periperal

a) Keyboard.

Debu dan kotoran dapat masuk ke dalam keyboard melalui sela-sela tombol pada keyboard. Debu dan kotoran akan menumpuk menjadi banyak dan mengeras sehingga akan mengganggu kenyamanan dalam menekan tombol atau tombol keyboard akan menjadi keras.

Prosedur membersihkan keyboard dari kotoran cair:


Gunakan lap kering atau tisu untuk membersihkan kotoran cair.

Untuk membersihkannya keyboard harus di buka terlebih dahulu. Pada bagian dalam pada keyboard harus hati-hati dalam membersihkannya dikarenakan sangat rawan dengan goresan yang dapat mengakibatkan jalur menjadi putus. Untuk tombol penghantar dibersihkan satu persatu pada bagian arang atau penghantarnya. Untuk bagian konektor juga diperiksa terutama kabel, karena kabel sangat kecil dan kabel keyboard biasanya sangat mudah ke himpit baik meja maupun benda lain.

Membersihkan keyboard dari debu dan kotoran:

Gunakan kuas kecil atau vacuum cleaner dengan ujung sikat yang kecil dan sempit. Sehingga debu atau kotoran dapat mudah tersedot.

b. Mouse
Mouse merupakan periferal paling rawan terhadap debu, terutama mouse yang masih menggunakan bola. Jika debu telah banyak yang menempel pada mouse, maka gerakan bola tidak normal, dapat dilihat dari gerak kursor yang meloncat - loncat ataupun dirasa sangat lambat. Hal ini akan membuat mouse sulit diarahkan.

Prosedur membersihkan mouse dari debu :

Gunakan lap dan cairan pembersih kotoran atau debu yang menempel pada bola maupun poros pada mouse.

Cairan pembersih digunakan jika kotoran atau debu yang menempel pada bola atau poros susah dihilangkan.





c. Monitor

Debu pada monitor akan membuat layar buram dan jika debu tersebut sudah menempel pada layar kemudian cara membersihkannya tidak benar dapat menggores layar monitor. Selain pada layar, debu juga dapat menutupi fentilasi udara pada monitor yang akan menimbulkan panas yang berlebihan pada monitor.

Untuk kotoran cair yang masuk ke dalam monitor dapat mengakibatkan kerusakan monitor.

Prosedur membersihkan monitor :

• Gunakan kuas kecil atau vacum cleaner dengan ujung sikat kecil untuk membersihkan debu.


• Untuk membersihkan monitor dari kotoran cair yang menempel pada layar, gunakan cairan pembersih kemudian dilap dengan kain kering. Terutama pada bagian sudut dari layar.

d.Printer
Permasalahan pada printer sering diakibatkan oleh tinta yang tumpah dan debu yang menghambat pada roller pemutar kertas. Untuk tinta yang menempel pada body atau case printer cukup dibersihkan dengan kain lembab. Sedangkan untuk tinta yang meluap atau tumpah pada bagian dalam perlu digunakan tisu yang lembut dan mudah meresap cairan. Pada head print perlu kehati-hatian dalam mengusapkan tisu, jangan pernah menyentuh mata head dengan tangan karena akan membuat korosi pada mata head printer.


Prosedur perawatan printer :

• Gunakan kain lembab untuk membersihkan printer. Jangan menggunakancairan yang mudah terbakar seperti alkohol, bensin atau thinner. Bila cairan yang mudah terbakar berhubungan dengan komponen elektrik di dalam printer maka dapat mengakibatkan kebakaran atau hubung singkat. Selalu lepaskan printer dari stop kontak pada saat printer dibersihkan.

• Jangan meletakkan printer di tempat yang tidak stabil atau mudah terkena getaran atau goncangan. Printer dapat terjatuh dan mengalami kerusakan.

• Jangan meletakkan printer di tempat yang lembab atau berdebu, yang langsung terkena matahari atau dekat dengan sumber panas atau api.



3. Memeriksa hasil perawatan periperal

a) Device Manager

Device manager digunakan untuk mengetahui keadaan secara menyeluruh. Untuk menampilkannya: klik kanan pada my computer > properties, kemudian pilih tab hardware >device manager.
Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini:




















Gambar 14. Tampilan Device Manager



Gambar 15. Tampilan Device Manager untuk Disable/Enable Hardware

Dari tampilan Device manager pada diatas dapat diketahui semua hardware yang terpasang pada PC. Tool ini dapat digunakan untuk disable/enable hardware yang dipasang dan juga untuk uninstall driver maupun update driver. Device manager juga dapat memberikan informasi apakah periferal tersebut sudah terinstall drivernya dengan baik atau belum. Apabila periferal tersebut belum terinstall dengan sempurna, maka akan terdapat simbol “!” pada periferal tersebut.



b) System Information

System information digunakan untuk mengetahui informasi bagian hardware. Untuk memanggil tool ini klik start > program > accessories > system tools > system information. Akan didapatkan tampilan seperti gambar 17.





Gambar 16. Tampilan System Information
Dari tampilan pada gambar 17 dapat diketahui semua informasi tentang hardware yang terpasang pada PC. Tool System information ini dilengkapi dengan fungsi cari yang berfungsi untuk memudahkan pencarian komponen dalam komputer. Selain itu tool ini dilengkapi juga dengan fasilitas yang mampu digunakan untuk mendiagnosa jaringan, hardware dan file system.




Gambar 17. Tampilan System Information (lanjutan)





c) Printer Tool

Tool yang digunakan untuk perawatan printer dapat menggunakan software dari vendornya. Penjelasan dalam modul ini menggunakan printer dengan merk Cannon S200Spx. Berikut tool yang digunakan untuk mendiagnosis printer.





















Gambar 20. Tampilan Maintenance pada Canon S200SP Berdasarkan gambar 20, ada beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk merawat printer.

Cleaning dan deep cleaning digunakan untuk membersihkan head dari tinta yang menghambat jarum head printer. Perbedaan cleaning dan deep cleaning adalah dari kadar pembersihannya. Untuk deep cleaning lebih bersih dan lebih maximal dalam membersihkan jarum head printer.

Nozzle check digunakan untuk mengecek pola dari head printer, cara ini digunakan jika pola printer mengalami permasalahan.

Print Head alinggment digunakan untuk memperbaiki posisi head printer jika mengalami penyimpangan. Jika posisi head tidak dibenahi maka dalam mencetak garis mengalami penyimpangan. Begitu juga untuk hasil cetakan warna ,jika tidak dilakuakan pembenahan alignment-nya, kualitas warna akan menjadi jelek.

Ink Counter Reset, digunakan untuk mereset indicator tinta agar penuh kembali. Tool ini digunakan apabila telah dilakukan pengisian tinta. Sebagai catatan jika setiap mengisi tinta diusahakan sampai penuh benar sehingga indicator akan bekerja dengan tepat. Saat mengaktifkan opsi ini pastikan printer dalam keadan on.

Low Ink Warning Setting digunakan untuk menampilkan pesan atau warning jika kondisi tinta hampir habis. Opsi sangat penting Karena akan memberi tahu kondisi tinta, langkah ini merupakan langkah preventif yang digunakan untuk mencegah kerusakan catridge yang diakibatkan karena kehabisan tinta.

Customs Setting digunakan untuk operation mode printer dalam mengatur lama tidaknya waktu tunggu sampai tinta kering. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur kecepatan mencetak untuk tiap lembarnya jika waktu pengeringan tinta di percepat. Namun hal ini akan berakibat kertas menjadi kotor karena proses pengeringan belum selesai maka perlu ditambah waktu untuk melakukan pengeringan dengan menggeser slide bar ke kanan maka waktu tunggu pengeringan tinta akan semakin lama atau lebih kering


4. Melakukan Tindakan Korekti Dan Melaporkan Hasil Perawatan Periperal

No. Tanggal Nama Periperal Kerusakan Tindakan Korektif keterangan
1 20 mei 2008 keyboard Spasi tidak dapat digunakan Membuka tombol spasi pad keyboard dan ternyata ada debu yang menempel dan saya bersihkan Tombol spasi pada keyboard dapat digunakan kembali
2 20 mei 2008 keyboard Tombol huruf (f) pada keyboard tidak dapat digunakan Membuka tombol huruf pada keyboard ternyata ada binatang (semut) yang menempel,kemudian binatang (semut) tesebut dibuang Tombol keyboard dapat berfungsi dengan baik
3 29 mei 2008 printer Terjadi paper jam Mengibas-ngibaskan kertas pada paper try Printer dapat digunakan kembali.

Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri

Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media
pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus
membuat sebuah program pengembangan TIK secara menyeluruh.
Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan pengembangan TIK, diantaranya:
1. Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai antara Kepala
sekolah, guru dan majlis madrasah.
2. Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri
3. Mengidentifikasi infrastruktur lembaga, baik hardware, software maupun sistem
dan jaringan yang sudah dimiliki
4. Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau dikembangkan.
5. Mengidentifikasi SDM yang dimiliki
6. Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf lainnya.
7. Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program
8. Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun
9. Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru
10. Mengadakan revisi perencanaan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK secara bertahap di
madrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain. Program yang dibuat haru dilaksanakan
secara berkelanjutan meskipun terjadi pergantian kepala dan majilis madrasah.
Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran
TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari
hardware dan software.Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan
TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis
metode pembelajaran yang akan digunakan.
Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:
1. Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan
OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan
5
sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita
memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film,
sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk
menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan
untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi
d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan
kelas, misalnya eksperimen.
Kita bisa membuat suatu film caracara
melakukan suatu kegiatan misalnya cara
melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian
kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk
melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan
tersebut.
Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi
yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya
tersedia). Sebagai contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang
kita bisa mengakses internet dengan alamat
http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/
RightHandRule/RightHandRule.html
6
Animasi arah vektor
3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang
dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen
dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips.
Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips.
com/s3_1.jsp , tetapi
kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu
bulan. Tampilan crocodile clips seperti tampak pada gambar di bawah ini.
membuat rangkaian listrik
7
Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang
lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web,
misalnya menggunakan moodle. Saya berikan contoh bentuk kelas maya yang
sedang kami kembangkan di MAN 2 Ciamis.
Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online.
Kita sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai
hasil ujian siswa. Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis.
materi online
8
Bentuk tugas yang diberikan
Bentuk test
9
hasil test yang didapat siswa
Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung
kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya.

Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas

Untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat ini
Depdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besarbesaran.
Ada tiga
posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK
secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan.
Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolahsekolah
di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.
2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV
pendidikan interaktif, Elearning
dan ESMA.
Program ini bertujuan untuk
mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan
daerah.
3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan
kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan
semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah
di Indonesia akan terkoneksi dengan internet.
Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut
karena bersifat terbuka.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di
berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya
komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru,
maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai
posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.
Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi
• Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan
terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat
dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar,
bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan
sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah
beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya
• Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat
terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan
perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi.
Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari,
mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif.
Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengan
cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan
kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan
mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa
dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa
implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
2
• Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang
satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah
suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang
segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media.
• Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk
mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa
melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari
secara mandiri dan
lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai
aktifitas dalam kehidupan seharihari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan
mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi
informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.
3
Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK dalam
proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran teknologi dan
informasi saja.
Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita harus
mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam
mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika kita tidak memulainya sekarang maka
madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan selain sekolah yang berada dibawah
Depdiknas akan tertinggal oleh sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin
berat untuk mensejajarkan madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang
berusaha mengejar ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan Bahasa
Inggris, di sisi lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh.

Manfaat dan kendala ICT

Contributed by
Wednesday, 07 July 2004
Last Updated Tuesday, 17 February 2009
Pembangunan suatu bangsa memerlukan asset pokok yang disebut sumberdaya (resources), baik sumber daya alam
(natural resources) maupun sumber daya manusia (human resources). Tetapi apabila dipertanyakan mana yang lebih
penting diantara kedua sumberdaya tersebut, maka sumberdaya manusialah yang lebih penting. Sumber daya manusia
merupakan penggerak dalam pembangunan suatu bangsa
Dengan kata lain kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Karena pentingnya
sumberdaya manusia bagi pembangunan bangsa Indonesia maka hal ini termuat didalam undang-undang dasar 1945,
alinea ke empat bagian pembukaan menyatakan bahwa: “….Pemerintah negara Indonesia melindungi
segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan…. Dari pernyataan tersebut berarti bahwa pemerintah mempunyai komitmen dalam usaha
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Melalui pendidikan dapat dibangun suatu masyarakat Negara
Indonesia yang berdaulat dan diterima keberadaannya dilingkungan internasional.
Peranan pendidikan semakin strategis dalam menghadapi pasar global. Dampak globalisasi mengakibatkan terjadinya
persaingan secara bebas dalam dunia pendidikan dan tenaga kerja sebagai akibat mekanisme pasar. Lembaga
pendidikan harus menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu memenuhi tuntutan permintaan
pasar tenaga kerja yang cenderung berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi.
Hanya bangsa yang berkualitas yang akan mampu bersaing. Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya manusia juga ditentukan oleh kualitas pendidikan bangsa tersebut.
Kenyataan menunjukan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus dipenuhi berbagai persyaratan salah
satunya adalah memiliki sarana prasa prasarana yang memenuhi standar seperti pemanfaatan ICT dalam pendidikan.
Dengan hadirnya ICT dunia pendidikan bisa membawa dampak positif apabila teknologi tersebut dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi bisa menjadi masalah baru apabila sekolah tidak siap. Untuk itu, perlu
dilakukan suatu kajian tentang dampak positif dan negatif dari pemanfataan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT)
sebagai media komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Tujuan dari penulisan ini adalah (1) untuk mengetahui pemanfataan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) sebagai
media komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, (2) mengetahui manfaat atau dampak positif dan negatif ICT
bagi pendidikan.
II. Mutu Pendidikan dan Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Sebagai Media Komunikasi dalam Pendidikan
Perkembangan teknologi komunikasi begitu cepat sehingga berdampak pada berbagai sendi kehidupan manusia.
Dalam memasuki ere globalisasi sekarang ini, lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab membersiapkan dan
menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu menghadapi semua tantangan perubahan yang ada disekitarnya yang
berjalan sangat cepat. Bahkan sebagai dampak globalisasi mengakibatkan terjadinya persaingan secara bebas dalam
dunia pendidikan maupun tenaga kerja. Kondisi tersebut menuntut perlu adanya suatu sistem pendidikan yang bermutu
yaitu sistem pendidikan yang mampu menyediakan sumberdaya manusia yang dapat bersaing dalam menghadapi
persaingan global. Karena itu pendidikan perlu diarahkan agar mampu menyediakan sumberdaya manusia yang mampu
menghadapi tantangan zaman secara efektif sejak usia sekolah dengan memanfaatkan kemajuan terknologi.
Pendidikan yang bermutu ditentukan oleh berbagai faktor. Secara teoritis menurut Purwadhi (2000) dan Nickerson
(1985), salah satu unsur yang harus diperhatikan dalam mendesain proses pembelajaran yang efektiv, salah satunya
adalah media pengajaran. Selain itu, proses pembelajaran juga merupakan bagian dari proses komunikasi. Dengan
demikian efektivitas dan mutu pembelajaran atau pendidikan juga ditentukan oleh unsur-unsur komunikasi antaralain
sumber, audience, media dan feed back.
Media komunikasi merupakan suatu alat dimana komunikator menggunakan nya untuk mengirim pesan kepada
komunikan. Dalam pendidikan, media komunikasi biasanya disebut sebagai media pengajaran. Media komunikasi dalam
pendidikan merupakan segala bentuk alat dan sumber belajar yang digunakan untuk membantu memperlancar proses
belajar mengajar. Sumber belajar meliputi buku-buku, majalah, manusia, perpustakaan, labolatorium dan ICT seperti
internet dan lain-lain. Media pendidikan digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan siswa (Nana Syaodih, 1996). Tanpa media pendidikan, efektifitas belajar maupun
mutu pendidikan tidak akan tercapai, demikian pula dengan jika tersedia media pendidikan tetapi kita tidak memiliki
kemampuan pemilihan media mana yang paling efektif dan efisien maka efektifitas pembelajaran pun tidak dapat
tercapai.
Sementara itu, Winn (1996) menambahkan ada tiga peranan media dalam pendidikan, 1) media pembelajaran yang
dalam hal ini berfungsi sebagai penyampaian pesan khusus, 2) sebagai pembentuk lingkaran perantara dimana media
membantu siswa melakukan eksplorasi dan membentuk pemahaman suatu pengetahuan, dan 3) mengembangkan
kemampuan kognitif, dinama media dipergunakan sebagai model atau perluasan mental kemampuan
Berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa media yang paling efektif digunakan untuk mencapai mutu pendidikan
dalam memasuki ere globalisasi sekarang ini adalah dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

ITC adalah istilah umum yang mengacu pada teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengedit, mendapatkan
informasi dalam berbagai bentuk (SER, 1977dalam Nurdin Ibrahim).
Ada lima perspektif yang bisa dilihat dalam peranan ICT dalam perannya sebagai media pembelajaran (Clark, 1996
dalam Ebersole, 2000), yaitu: 1) media sebagai teknologi, 2) media sebagai alat atau tutor atau guru, 3) media
sebagai agen sosialisasi, 4). Media sebagai motivator untuk belajar, dam 5) Media sebagai alat mental untuk berpikir
dan memecahkan masalah.
III. Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Dan Informasi (ICT) Sebagai Media Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas
Pendidikan
Secara umum, penggunaan ICT dalam pendidikan dideskripsikan sebaai berikut : 1) ICT sebagai objek pembelajaran
yang kebanyakan terorganisir dalam kursus-kursus spesial. Apa yang dipelajari tergantung pada bentuk pendidikan dan
level siswa. Pendidikan ini mempersiapkan siswa untuk menggunakan ICT dalam pendidikan, keterampilan masa depan
dan dalam kehidupan sosial. 2) ICT sebagai ”alat bantu (tool)”, yaitu digunakan sebagai alat, misalnya
ketika membuat tugas-tugas, mengumpulkan data, dan dokumentasi dan melaksanakan penelitian. Umumnya ICT
digunakan dalam memecahkan permasalahan secara independen. 3) ICT sebagai medium proses pembelajaran,
dimana guru dapat mengajar dan murid dapat belajar.
Hasil penelitian Kurniawati et,al (2005) menunjukan bahwa pada umumnya pendapat guru dan siswa tentang manfaat
ICT khususnya edukasi net antara lain : 1) Memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber belajar alternatif, 2 )
Bagi siswa dapat memperjelas materi yang telah disampaikan oleh guru, karena disamping disertai gambar juga ada
animasi menarik, 3) Dapat berlatih soal dengan menanfaatkan uji kompetensi, 4) Cara belajar lebih efisien, 5)
Wawasan bertambah, 6) Meringankan dalam membuat contoh soal, 7) Mengetahui dan mengikuti perkembangan
materi dan info-info lain yang berhubungan dengan bidang studi, 8) Membantu siswa dalam mempelajari materi secara
individu selain disekolah, 9) Membantu siswa melek ICT
Adapun manfaat ITC khususnya internet/ edukasi-net bagi pengembangan profesional guru yaitu meningkatkan
pengetahuan, membagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen, .bekerjasama dengan guru-buru dari luar negeri,
kesempatan untuk menerbit/mengumumkan informasi secara langsung, mengatur komunikasi secara teratur,
berpartisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun nasional dan internasional
Manfaat sebagai sumber bahan yaitu dapat mengakses rencana pembelajaran dan metodologi baru, sebagai bahan
baku dan bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran, menginformasikan berbagai sumber. Mendorong minat
guru/tutor untuk meningkatkan motivasi siswa apabila lebih terfokus untuk belajar.
Manfaat bagi siswa yaitu: 1) mendorong siswa belajar sendiri secara cepat, sehingga meningkatkan pengetahuan,
belajar berinteraktivitas dan mengembangkan kemampuan dibidang penelitian. 2) dapat memperkaya diri siswa dalam
meningkatkan komunikasi dengan siswa lain dan meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia.
Berdasarkan manfaat ICT terhadap guru, siswa maupun sebagai sumber bahan maka terlihat bahwa dengan
memanfaatkan ICT sebagai media pendidikan dapat meningkatkan kulitas pendidikan baik kulitas guru, siswa maupun
bahan ajar.
IV. Masalah-Masalah dalam Penerapan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT).
Dampak positif teknologi terhadap dunia pendidikan sudah tidak diragukan lagi. Berbagai pendapat pakar dari berbagai
disiplin ilmu sepakat bahwa kehadiran teknologi baru seperti internet dan lain-lain akan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan. Namun perlu disadari bahwa kehadiran teknologi tersebut di sekolah juga menimbulkan masalah baru
apabila sekolah tidak siap antara lain :
1) Sarana disekolah belum memadai
Tidak semua sekolah mempunyai sarana yang menjadi prasarat pemanfaatan teknologi tersebut. Kondisi tersebut,
akhirnya sekolah tersebut menjadi enggan untuk menerapkan ICT di sekolahnya
2) Keterbatasan biaya dan tenaga operasional
Untuk bisa memanfaatkan ICT perlu adanya tenaga khusus yang mengelola media tersebut, karena tidak setiap guru
mampu mengoprasikan media tersebut. Berbagai sekolah yang mempunyai kemampuan baik tenaga maupun biaya
tidak menjadi masalah, tetapi bagi sekolah yang miskin dan tenaga guru pas-pasan, kondisi ini merupakan masalah baru
yang sangat sulit mengatasinya. Keterbatasan tenaga operasional untuk melakukan penjadwalan, perawatan dan
pengoperasioan ketika guru akan memanfaatkan media menjadi masalah. Akhirnya guru malas untuk memanfaatkan
media tersebut.
3) Kepala sekolah dan guru kurang sadar akan pentingnya media pendidikan
Secara umum kondisi sekolah di Indonesia memang kesulitan untuk mencari tambahan biaya untuk kegiatan yang diluar
kegiatan rutin. Pemanfaatan media pendidikan bagi sekolah kesannya hanya mahal dan menakutkan sehingga kalau
sekolah tersebut pemimpinnya dan guru-gurunya kurang sadar pentingnya media pendidikan, akan semakin jauh dari
harapan untuk memanfaatkan media pendidikan

4) Beban orang tua siswa lebih berat
Beberapa sekolah telah mempunyai kesadaran tentang pentingnya media. Namun seringkali untuk memenuhi media
tersebut, salah satu sumber dana yang dilakukan sekolah adalah dengan membebankan kepada orang tua siswa. Tentu
saja hal ini akan menjadi beban yang tida ringan bagi orang tua siswa.
5) Kondisi keamanan sekolah kurang memadai
Penerapan ICT akan lebih baik jika kondisi keamanan sekolah baik. Namun akan menjadi masalah jika menerapan ICT
dilakukan pada sekolah yang kurang aman. Peluang terjadi kasus pencurian akan semakin tinggi disamping itu, pihak
sekolah akan terbebani dengan adanya media ICT tersebut karena harus menjaga keamanan. Kalau keamanan saja
tidak terjamin bagaimana mau bisa digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan/ pembelajaran.
6) Persepsi yang salah terhadap media pembelajaran
Alasan yang sering didengar, mengapa guru enggan memanfaatkan media pembelajaran karena dengan
memanfaatkan media tersebut jam pelajaran siswa menjadi terganggu. Kondisi memang cukup memperihatinkan.
Artinya persepsi guru terhadap media pembelajaran salah. Padahal seharusnya justru dengan bantuan media, materi
yang disampaikan lebih jelas dan konpreherensif karena pemehaman siswa diharapkan hampir sama.
7) Guru merasa terbebani
Untuk bisa mengajar dengan memanfaatkan media, memang dituntut guru harus lebih kreatif serta persiapan
pengajaran lebih matang. Sebelum menggajar menggunakan media, guru dirumah sudah harus mencobanyanya
sehingga nantinya disekolah guru sudah terbiasa dan tidak canggung lagi. Untuk itu, guru perlu menyiapkan waktu,
tenaga dan biaya agar bisa berjalan dengan baik. Namun kenyataan banyak guru yang beralasan tidak menggunakan
media ICT karena tidak ada waktu atau biaya.

http:// bswgramedia.com

MANFAAT DAN KENDALA PENERAPAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI (ICT) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN


I. Pendahuluan

Pembangunan suatu bangsa memerlukan asset pokok yang disebut sumberdaya (resources), baik sumber daya alam (natural resources) maupun sumber daya manusia (human resources). Tetapi apabila dipertanyakan mana yang lebih penting diantara kedua sumberdaya tersebut, maka sumberdaya manusialah yang lebih penting. Sumber daya manusia merupakan penggerak dalam pembangunan suatu bangsa. Dengan kata lain kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Karena pentingnya sumberdaya manusia bagi pembangunan bangsa Indonesia maka hal ini termuat didalam undang-undang dasar 1945, alinea ke empat bagian pembukaan menyatakan bahwa: “….Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan…. Dari pernyataan tersebut berarti bahwa pemerintah mempunyai komitmen dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Melalui pendidikan dapat dibangun suatu masyarakat Negara Indonesia yang berdaulat dan diterima keberadaannya dilingkungan internasional.
Peranan pendidikan semakin strategis dalam menghadapi pasar global. Dampak globalisasi mengakibatkan terjadinya persaingan secara bebas dalam dunia pendidikan dan tenaga kerja sebagai akibat mekanisme pasar. Lembaga pendidikan harus menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu memenuhi tuntutan permintaan pasar tenaga kerja yang cenderung berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi.
Hanya bangsa yang berkualitas yang akan mampu bersaing. Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya manusia juga ditentukan oleh kualitas pendidikan bangsa tersebut. Kenyataan menunjukan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus dipenuhi berbagai persyaratan salah satunya adalah memiliki sarana prasa prasarana yang memenuhi standar seperti pemanfaatan ICT dalam pendidikan. Dengan hadirnya ICT dunia pendidikan bisa membawa dampak positif apabila teknologi tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi bisa menjadi masalah baru apabila sekolah tidak siap. Untuk itu, perlu dilakukan suatu kajian tentang dampak positif dan negatif dari pemanfataan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) sebagai media komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Tujuan dari penulisan ini adalah (1) untuk mengetahui pemanfataan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) sebagai media komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, (2) mengetahui manfaat atau dampak positif dan negatif ICT bagi pendidikan.

II. Mutu Pendidikan dan Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Sebagai Media Komunikasi dalam Pendidikan

Perkembangan teknologi komunikasi begitu cepat sehingga berdampak pada berbagai sendi kehidupan manusia. Dalam memasuki ere globalisasi sekarang ini, lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab membersiapkan dan menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu menghadapi semua tantangan perubahan yang ada disekitarnya yang berjalan sangat cepat. Bahkan sebagai dampak globalisasi mengakibatkan terjadinya persaingan secara bebas dalam dunia pendidikan maupun tenaga kerja. Kondisi tersebut menuntut perlu adanya suatu sistem pendidikan yang bermutu yaitu sistem pendidikan yang mampu menyediakan sumberdaya manusia yang dapat bersaing dalam menghadapi persaingan global. Karena itu pendidikan perlu diarahkan agar mampu menyediakan sumberdaya manusia yang mampu menghadapi tantangan zaman secara efektif sejak usia sekolah dengan memanfaatkan kemajuan terknologi.
Pendidikan yang bermutu ditentukan oleh berbagai faktor. Secara teoritis menurut Purwadhi (2000) dan Nickerson (1985), salah satu unsur yang harus diperhatikan dalam mendesain proses pembelajaran yang efektiv, salah satunya adalah media pengajaran. Selain itu, proses pembelajaran juga merupakan bagian dari proses komunikasi. Dengan demikian efektivitas dan mutu pembelajaran atau pendidikan juga ditentukan oleh unsur-unsur komunikasi antaralain sumber, audience, media dan feed back.
Media komunikasi merupakan suatu alat dimana komunikator menggunakan nya untuk mengirim pesan kepada komunikan. Dalam pendidikan, media komunikasi biasanya disebut sebagai media pengajaran. Media komunikasi dalam pendidikan merupakan segala bentuk alat dan sumber belajar yang digunakan untuk membantu memperlancar proses belajar mengajar. Sumber belajar meliputi buku-buku, majalah, manusia, perpustakaan, labolatorium dan ICT seperti internet dan lain-lain. Media pendidikan digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa (Nana Syaodih, 1996). Tanpa media pendidikan, efektifitas belajar maupun mutu pendidikan tidak akan tercapai, demikian pula dengan jika tersedia media pendidikan tetapi kita tidak memiliki kemampuan pemilihan media mana yang paling efektif dan efisien maka efektifitas pembelajaran pun tidak dapat tercapai.
Sementara itu, Winn (1996) menambahkan ada tiga peranan media dalam pendidikan, 1) media pembelajaran yang dalam hal ini berfungsi sebagai penyampaian pesan khusus, 2) sebagai pembentuk lingkaran perantara dimana media membantu siswa melakukan eksplorasi dan membentuk pemahaman suatu pengetahuan, dan 3) mengembangkan kemampuan kognitif, dinama media dipergunakan sebagai model atau perluasan mental kemampuan
Berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa media yang paling efektif digunakan untuk mencapai mutu pendidikan dalam memasuki ere globalisasi sekarang ini adalah dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). ITC adalah istilah umum yang mengacu pada teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengedit, mendapatkan informasi dalam berbagai bentuk (SER, 1977dalam Nurdin Ibrahim).
Ada lima perspektif yang bisa dilihat dalam peranan ICT dalam perannya sebagai media pembelajaran (Clark, 1996 dalam Ebersole, 2000), yaitu: 1) media sebagai teknologi, 2) media sebagai alat atau tutor atau guru, 3) media sebagai agen sosialisasi, 4). Media sebagai motivator untuk belajar, dam 5) Media sebagai alat mental untuk berpikir dan memecahkan masalah.

III. Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Dan Informasi (ICT) Sebagai Media Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Secara umum, penggunaan ICT dalam pendidikan dideskripsikan sebaai berikut : 1) ICT sebagai objek pembelajaran yang kebanyakan terorganisir dalam kursus-kursus spesial. Apa yang dipelajari tergantung pada bentuk pendidikan dan level siswa. Pendidikan ini mempersiapkan siswa untuk menggunakan ICT dalam pendidikan, keterampilan masa depan dan dalam kehidupan sosial. 2) ICT sebagai ”alat bantu (tool)”, yaitu digunakan sebagai alat, misalnya ketika membuat tugas-tugas, mengumpulkan data, dan dokumentasi dan melaksanakan penelitian. Umumnya ICT digunakan dalam memecahkan permasalahan secara independen. 3) ICT sebagai medium proses pembelajaran, dimana guru dapat mengajar dan murid dapat belajar.
Hasil penelitian Kurniawati et,al (2005) menunjukan bahwa pada umumnya pendapat guru dan siswa tentang manfaat ICT khususnya edukasi net antara lain : 1) Memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber belajar alternatif, 2 ) Bagi siswa dapat memperjelas materi yang telah disampaikan oleh guru, karena disamping disertai gambar juga ada animasi menarik, 3) Dapat berlatih soal dengan menanfaatkan uji kompetensi, 4) Cara belajar lebih efisien, 5) Wawasan bertambah, 6) Meringankan dalam membuat contoh soal, 7) Mengetahui dan mengikuti perkembangan materi dan info-info lain yang berhubungan dengan bidang studi, 8) Membantu siswa dalam mempelajari materi secara individu selain disekolah, 9) Membantu siswa melek ICT
Adapun manfaat ITC khususnya internet/ edukasi-net bagi pengembangan profesional guru yaitu meningkatkan pengetahuan, membagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen, .bekerjasama dengan guru-buru dari luar negeri, kesempatan untuk menerbit/mengumumkan informasi secara langsung, mengatur komunikasi secara teratur, berpartisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun nasional dan internasional
Manfaat sebagai sumber bahan yaitu dapat mengakses rencana pembelajaran dan metodologi baru, sebagai bahan baku dan bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran, menginformasikan berbagai sumber. Mendorong minat guru/tutor untuk meningkatkan motivasi siswa apabila lebih terfokus untuk belajar.
Manfaat bagi siswa yaitu: 1) mendorong siswa belajar sendiri secara cepat, sehingga meningkatkan pengetahuan, belajar berinteraktivitas dan mengembangkan kemampuan dibidang penelitian. 2) dapat memperkaya diri siswa dalam meningkatkan komunikasi dengan siswa lain dan meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia.
Berdasarkan manfaat ICT terhadap guru, siswa maupun sebagai sumber bahan maka terlihat bahwa dengan memanfaatkan ICT sebagai media pendidikan dapat meningkatkan kulitas pendidikan baik kulitas guru, siswa maupun bahan ajar.

IV. Masalah-Masalah dalam Penerapan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT).

Dampak positif teknologi terhadap dunia pendidikan sudah tidak diragukan lagi. Berbagai pendapat pakar dari berbagai disiplin ilmu sepakat bahwa kehadiran teknologi baru seperti internet dan lain-lain akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Namun perlu disadari bahwa kehadiran teknologi tersebut di sekolah juga menimbulkan masalah baru apabila sekolah tidak siap antara lain :
1) Sarana disekolah belum memadai
Tidak semua sekolah mempunyai sarana yang menjadi prasarat pemanfaatan teknologi tersebut. Kondisi tersebut, akhirnya sekolah tersebut menjadi enggan untuk menerapkan ICT di sekolahnya
2) Keterbatasan biaya dan tenaga operasional
Untuk bisa memanfaatkan ICT perlu adanya tenaga khusus yang mengelola media tersebut, karena tidak setiap guru mampu mengoprasikan media tersebut. Berbagai sekolah yang mempunyai kemampuan baik tenaga maupun biaya tidak menjadi masalah, tetapi bagi sekolah yang miskin dan tenaga guru pas-pasan, kondisi ini merupakan masalah baru yang sangat pentingnya sulit mengatasinya. Keterbatasan tenaga operasional untuk melakukan penjadwalan, perawatan dan pengoperasioan ketika guru akan memanfaatkan media menjadi masalah. Akhirnya guru malas untuk memanfaatkan media tersebut.
3) Kepala sekolah dan guru kurang sadar akan media pendidikan
Secara umum kondisi sekolah di Indonesia memang kesulitan untuk mencari tambahan biaya untuk kegiatan yang diluar kegiatan rutin. Pemanfaatan media pendidikan bagi sekolah kesannya hanya mahal dan menakutkan sehingga kalau sekolah tersebut pemimpinnya dan guru-gurunya kurang sadar pentingnya media pendidikan, akan semakin jauh dari harapan untuk memanfaatkan media pendidikan
4) Beban orang tua siswa lebih berat
Beberapa sekolah telah mempunyai kesadaran tentang pentingnya media. Namun seringkali untuk memenuhi media tersebut, salah satu sumber dana yang dilakukan sekolah adalah dengan membebankan kepada orang tua siswa. Tentu saja hal ini akan menjadi beban yang tida ringan bagi orang tua siswa.
5) Kondisi keamanan sekolah kurang memadai
Penerapan ICT akan lebih baik jika kondisi keamanan sekolah baik. Namun akan menjadi masalah jika menerapan ICT dilakukan pada sekolah yang kurang aman. Peluang terjadi kasus pencurian akan semakin tinggi disamping itu, pihak sekolah akan terbebani dengan adanya media ICT tersebut karena harus menjaga keamanan. Kalau keamanan saja tidak terjamin bagaimana mau bisa digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan/ pembelajaran.
6) Persepsi yang salah terhadap media pembelajaran